PERTEMUAN KE – 5
ANALISIS CROSSTAB
A. TUJUAN
Agar mahasiswa mampu analisis crosstab terhadap asosiasi dari dua variabel atau lebih.
B. DASAR TEORI
Analisa crosstabs merupakan analisa yang masuk dalam kategori statistik deskripsi di mana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang menunjukkan suatu distribusi bersama dan pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat banyak kategori statistik yang tersedia di dalam CROSSTABS prosedur.
Beberapa statistik CROSSTABS digunakan untuk data skala nominal, tetapi beberapa di antaranya juga skala interval. Dalam rangka menggunakan hasil dari CROSSTABS, kita harus bisa mengenali seperti apa macam data adalah sesuai dengan statistik masing-masing dan harus pula mengenali tingkatan pengukuran untuk skala yang sedang diteliti.
Set pengorganisasian statistik CROSSTABS beberapa di antaranya sesuai dengan ukuran skala nominal, antara lain:
• Pearson Chi-Square
• Likelihood Ratio
• Phi, Cramer's V
• Contingency Coefficient
• Lambda
• Goodman & Kruskal Tau
• Uncertainty Coefficient
• Kappa
Beberapa pengorganisasian yang lainnya sesuai dengan skala ordinal, seperti:
• Mantel-Haenszel
• Gamma,
• Tau c dan Tau b
• Somers' D
• Spearman Korelasi
Sedangkan beberapa pengorganisasian yang lain sesuai dengan ukuran tingkatan interval, yaitu:
• Pearson's R
• Eta.
C. PEMBAHASAN
Berikut ini adalah data sampel Karyawan PT Subur :
Sebelum data tersebut diolah, maka data tersebut disunting terlebih dahulu di data editor, sebagai berikut :
Untuk membuat statistik deskripsi dengan crosstabs berdasarkan data di atas, dilakukan langkah-langkah dengan program SPSS sebagai berikut:
1. Dilakukan analisis Crosstabs dengan memilih menu analyze, lalu dipilih Descriptive Statistics dan klik Crosstabs.
2. Jika kita melihat hubungan antara variabel bidang dengan didik, dipilih variabelnya seperti berikut :
3. Klik bagian Statistics dan perhatikan pilihan yang ada seperti berikut :
4. Beri tanda di kotak cek point Chi Square dan Contingegency Coeffisient, kemudian tekan tombol continue, OK sehingga akan tampil sebagai berikut :
Tabel diatas adalah tabel crosstab dari karyawan menurut pendidikan dan bidang kerjanya, terlihat karyawan yang pendidikan sarjana lebih banyak dari pada yang SMU, sedangkan karyawan dibidang markrting paling banyak dibandingkan bidang umum atau akuntansi.
Dengan hipotesis (dugaan)
H0 : Tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 : Ada hubungan antara baris dan kolom
Peluang terjadi kesalahan 0.05.
Selanjutnya jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima. Dan sebaliknya, jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.
Nilai probablilitas pada tabel tersebut bisa dilihat dari kolom Asymp Sig (2 Sided). Karena Asymp. Sig-nya adalah 0.015 yang berarti lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. Jika Ho ditolak, berarti bahwa ada hubungan antara baris dan kolom variabel atau lebih jelasnya “ada hubungan antara pendidikan dengan bidang kerjanya”.
Contoh Kasus :
Dibawah ini data hasil penjualan produk elektronika oleh sales di kota Bandung, Solo, Yogya :
1. Menentukan hubungan Daerah dengan barang.
a. Dilakukan analisis Crosstabs dengan memilih menu analyze, lalu dipilih Descriptive Statistics dan klik Crosstabs.
b. Jika kita melihat hubungan antara variabel daerah dengan barang, dipilih variabelnya seperti berikut :
c. Klik bagian Statistics dan perhatikan pilihan yang ada seperti berikut :
d. Beri tanda di kotak cek point Chi Square dan Contingegency Coeffisient, kemudian tekan tombol continue, OK sehingga akan tampil sebagai berikut :
Tabel di atas adalah tabel crosstab dari sales menurut jenis barang dan daerahnya. Terlihat sales yang menjual jenis barang komputer dan radio sama banyaknya dari pada jenis barang TV, sedangkan sales yang menjual barang di daerah Bandung paling banyak dibandingkan daerah Solo dan Yogya.
Tabel diatas digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara daerah dengan barang.
Dengan hipotesis (dugaan)
H0 : Tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 : Ada hubungan antara baris dan kolom
Peluang terjadi kesalahan 0.05.
Selanjutnya jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima. Dan sebaliknya, jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.
Nilai probablilitas pada tabel tersebut bisa dilihat dari kolom Asymp Sig (2 Sided). Karena Asymp. Sig-nya adalah 0.340 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima. Jika Ho diterima, berarti bahwa tidak ada hubungan antara baris dan kolom variabel atau lebih jelasnya “tidak ada hubungan antara daerah dengan barang”.
2. Menentukan hubungan daerah dengan sales.
a. Dilakukan analisis Crosstabs dengan memilih menu analyze, lalu dipilih Descriptive Statistics dan klik Crosstabs.
b. Jika kita melihat hubungan antara variabel daerah dengan sales, dipilih variabelnya seperti berikut :
c. Klik bagian Statistics dan perhatikan pilihan yang ada seperti berikut :
d. Beri tanda di kotak cek point Chi Square dan Contingegency Coeffisient, kemudian tekan tombol continue, OK sehingga akan tampil sebagai berikut :
Tabel di atas adalah tabel crosstab dari sales menurut sales dan daerahnya. Terlihat sales yang bernama Amir lebih banyak dari pada sales yang bernama Umi dan Teguh, sedangkan sales yang menjual barang di daerah Bandung paling banyak dibandingkan daerah Solo dan Yogya.
Tabel diatas digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara daerah dengan sales.
Dengan hipotesis (dugaan)
H0 : Tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 : Ada hubungan antara baris dan kolom
Peluang terjadi kesalahan 0.05.
Selanjutnya jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima. Dan sebaliknya, jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.
Nilai probablilitas pada tabel tersebut bisa dilihat dari kolom Asymp Sig (2 Sided). Karena Asymp. Sig-nya adalah 0.518 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima. Jika Ho diterima, berarti bahwa tidak ada hubungan antara baris dan kolom variabel atau lebih jelasnya “tidak ada hubungan antara daerah dengan sales”.
3. Menentukan hubungan barang dengan sales.
a. Dilakukan analisis Crosstabs dengan memilih menu analyze, lalu dipilih Descriptive Statistics dan klik Crosstabs.
b. Jika kita melihat hubungan antara variabel barang dengan sales, dipilih variabelnya seperti berikut :
c. Klik bagian Statistics dan perhatikan pilihan yang ada seperti berikut :
d. Beri tanda di kotak cek point Chi Square dan Contingegency Coeffisient, kemudian tekan tombol continue, OK sehingga akan tampil sebagai berikut :
Tabel di atas adalah tabel crosstab dari sales menurut nama sales dan jenis barannya. Terlihat sales yang bernama Amir lebih banyak dari pada sales yang bernama Umi dan Teguh, sedangkan sales yang menjual barang komputer dan radio sama banyak.
Tabel diatas digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara barang dengan sales.
Dengan hipotesis (dugaan)
H0 : Tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 : Ada hubungan antara baris dan kolom
Peluang terjadi kesalahan 0.05.
Selanjutnya jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima. Dan sebaliknya, jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak.
Nilai probablilitas pada tabel tersebut bisa dilihat dari kolom Asymp Sig (2 Sided). Karena Asymp. Sig-nya adalah 0.464 yang berarti lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima. Jika Ho diterima, berarti bahwa tidak ada hubungan antara baris dan kolom variabel atau lebih jelasnya “tidak ada hubungan antara barang dengan sales”.
4. Tabel crosstab daerah dengan barang berdasarkan sales.
a. Dilakukan analisis Crosstabs dengan memilih menu analyze, lalu dipilih Descriptive Statistics dan klik Crosstabs.
b. Jika kita melihat hubungan antara variabel daerah dengan barang berdasarkan sales, dipilih variabelnya seperti berikut :
c. Klik bagian Statistics dan perhatikan pilihan yang ada seperti berikut :
d. Beri tanda di kotak cek point Chi Square dan Contingegency Coeffisient, kemudian tekan tombol continue, OK sehingga akan tampil sebagai berikut :
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis crosstab merupakan analisa yang masuk dalam kategori statistik deskripsi di mana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang menunjukkan suatu distribusi bersama dan pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih.
E. DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum statistik dasar STMIK AKAKOM Yogyakarta
Trihendradi, C. 2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17. Penerbit : ANDI Yogyakarta.
F. LISTING (TERLAMPIR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar